Kamis, 20 Februari 2020

Pentingnya Mempromosikan Produk

Promosi Produk


Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.[1] Dengan adanya promosi, produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

Tujuan promosi
Tujuan promosi di antaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
7. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen

Cara promosi
Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:
1. Melalui E-mail;
2. Melalui SMS;
3. Melalui pembicaraan;
4. Melalui Iklan;
5. Melalui Media sosial;
6. dan sebagainya.
Contoh promosi antara lain:
1. Pasang iklan di tv mengenai produk baru perusahaan X.
2. Kirim 5 sms, dapat 10 sms gratis ke semua operator.
3. Beli kaos kaki seharga Rp. 30.000,00 dapat 2 kaos kaki gratis.
4. Diskon 50% bagi produk tertentu di Department Store.
5. Beli coklat malam hari dapat segelas teh gratis.

Bauran promosi
Bauran promosi adalah berbagai cara atau upaya dalam mempromosikan suatu produk yang sama agar dapat memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan. Bauran promosi terdiri atas 5 bagian, yaitu:
1. Periklanan (Advertising), merupakan bentuk komunikasi non individu dengan sejumlah biaya menggunakan media tertentu yang dilaksanakan oleh perusahaan, organisasi non laba ataupun para individu. Tujuan utama periklanan adalah meningkatkan permintaan atas produk yang ditawarkan.
2. Personal Selling, merupakan usaha untuk memperkenalkan suatu produk melalui komunikasi langsung (tatap muka) agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan.
3. Publisitas (Publicity) – Public Relation (PR), adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, ataupun tanpa pengawasan dari sponsor. Merupakan teknik promosi paling efektif.
4. Promosi penjualan (Sales Promotion), merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dengan menggunakan alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya, juga potongan harga seperti diskon pembelian produk.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), adalah pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, biasanya menelepon konsumen untuk mendapat respons langsung (Kotler & Gary Armstrong.(1996:53)), atau ketika perusahaan ingin menjalin komunikasi langsung dengan pelanggan, mereka mengguanakan strategi komunikasi langsung, dimana lebih bisa berinteraksi, database yang memicu proses komunikasi pemasaran menggunakan media untuk mendorong respon pelanggan (Duncan.(2002:573)).[3][4]
Hubungan promosi dengan penjualan yaitu promosi dapat meningkatkan angka penjualan. Pada umumnya setelah angka penjualan cukup tinggi, suatu badan produksi atau distributor akan mengurangi kegiatan promosi.

Sekian dari saya, terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat -^
Continue reading Pentingnya Mempromosikan Produk

Mengevaluasi Suatu Produk

Evaluasi Produk yang akan dipasarkan


Evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu produk.
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi yaitu Context, Input, Process, dan Product (CIPP).  Berikut ini langkah-langkah evaluasi produk:
1. Evaluasi context menentukan kebutuhan dan masalah-masalah untuk menetapkan tujuan. Evaluasi konteks merupakan need assesment kebutuhan pengembangan produk di perusahaan. Sasaran evaluasi mencakup permasalahan yang dihadapi para pembuat produk/produsen, seperti: sulitnya mencari pelanggan tetap dan mencari lokasi yang strategis.
2. Evaluasi input berfokus pada pengumpulan informasi input yang penting seperti pelaksanaan rencana kegiatan, sumber daya (SDM, bahan baku, keuangan), penyediaan sarana, penyediaan biaya efektif untuk penyiapan kebutuhan dan pencapaian tujuan.
3. Evaluasi process (dapat disebut monitoring) berkenaan dengan kajian seberapa jauh pelaksanaan operasional produk yang telah berjalan secara efektif, menilai pelaksanaan rencana, kemudian membantu pengguna menilai kinerja produk, dan membuat penafsiran hasilnya.
4. Evaluasi product yakni evaluasi keluaran (output) yakni mengidentifikasi dan menilai hasil baik jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi keluaran terarah pada hasil langsung (direct) program. Kinerja SDM dan efektivitas produk yang teramati pada akhir implementasi program akan dinilai pada tahap ini.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam proses evaluasi dapat dilakukan dari dua sisi yaitu evaluasi proses dan evaluasi produk.  Kedua hasil evaluasi ini akan membantu pengembang dan pengguna produk untuk melihat hasil yang dicapai dari produk tersebut, kendala dan hambatan yang ditemukan dalam penerapan produk, kelemahan dan keunggulan untuk pengembangan lebih lanjut.

Continue reading Mengevaluasi Suatu Produk

Uji Coba Produk

Pengujian Produk




Pengujian Produk adalah kegiatan yang merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru terlebih dahulu diuji untuk memdapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini, perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang mempunyai masa depan yang baik.

Produk atau konsep produk dapat disajikan baik secara simbolik ataupun fisik. Konsumen dapat diberi deskripsi tentang produk, misalnya: produk ini berupa sabun mandi yang dibubuhi bahan-bahan untuk menghaluskan kulit, sekaligus mengurangi bau badan. Sabun ini diberi 3 macam pewangi, yaitu: malati, mawar, dan jeruk; dibungkus dalam kotak dari karton tipis, dan dijual dengan harga Rp 1.000 per buah.
Konsumen dimintakan pendapatnya tentang konsep atau produk tersebut dengan segala atributnya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan berikut :
Apakah konsep nya jelas dan mudah dimengerti?
Apakah anda melihat manfaat kas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing ?
Apakah Anda menyukai produk ini dibandingkan dengan produk lain?
Apakah anda bersedia membeli produk ini ?
Apakah produk ini memenuhi kebutuhan anda?
Perbaikan apalagi yang anda usulkan atas produk ini?
Dengan pengujian produk ini, perusahaan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih yang terbaik. Metode ini dapat diterapkan untuk produk atau jasa apa saja seperti mobil listrik, jasa perbankan yang baru, jenis rekreasi yang baru, atau suatu program kesehatan titik banyak perusahaan merasa puas bila sudah mendapatkan gagasan produk, dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji. Produk tersebut tentu akan mengalami banyak kesulitan di pasar, yang sebenarnya dapat dihindarkan bila sebelumnya telah dikembangkan konsep produk dan diuji.[1]
Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah . Anda juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah .Ini bukan sekedar masalah jaminan, tetapi lebih penting dari itu, sebagai panduan anda untuk melewati seluruh proses pengembangan, dari mulai konsep awal sampai suksesnya peluncuran produk baru .
          Pengujian terhadap konsep (concep testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar .
Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tsb .
          Sebuah pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar . Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga
a.       Produk unggulan tidaklah cukup
Orang hanya bersedia berpindah ke produk baru ketika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Dalam berbagai pengalaman, biasanya lebih dari 30-50% . Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga dari pada uang, waktu dan kenyamanan yang dimiliki saat ini . Anda harus meyakinkan orang bahwa pada akhirnya mereka akan melakukan perbaikan besar atas apa yang dimiliki sekarang, perlu perubahan dari apa yang telah mereka miliki, ada cara yang relatif sederhana untuk membuktikan keunggulannya, bahwa ia akan menepati janjinya, ditambah berbagai isu-isu lainnya . Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan pemimpin besar .
b.      Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda .
          Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda . Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula . Jadi anda tidak bisa mengembangkan produk hanya di atas kertas, karena produk itu ada di dunia nyata, tetapi dalam realitas psikologis, yaitu dunia seperti yang dirasakan oleh orang-orang, seperti yang disaring melalui keyakinan dan emosi mereka . Anda harus menggerakan orang, bukan produk .
c.       Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda .
          Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) . Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka . Di sana, semua yang dikatakan itu penting, juga sama pentingnya dengan bagaimana mereka mengatakan itu, apa yang ada di balik perkataan mereka, dan termasuk juga apa yang tidak mereka katakan .

Continue reading Uji Coba Produk

Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan Suatu Produk



Pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan
konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk
dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan

Pengembangan produk ini sendiri bukanlah hal yang mudah, karena
dalam pengembangan produk itu sendiri terdapat banyak hambatan baik itu
dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan. Tidak sedikit perusahaan
yang mengalami kegagalan dalam mengembangan produknya yang
disebabkan karena perusahaan tersebut tidak dapat memecahkan hambatan
hambatan itu.

Kegagalan ini akan mengakibatkan perusahaan tidak berkembang
dalam hal produk yang selanjutnya perusahaan akan tampil dengan produk
yang lama yang kemungkinan besar sudah mengalami kejenuhan di pasar,
karena perusahaan tampil dengan produk lama, maka perusahaan tidak dapat
bersaing dengan pesaingnya yang telah mampu mengembangkan produknya.
Setiap perusahaan menghendaki adanya inovasi dan pengembangan produk,
yang akhirnya menjadi suatu keharusan agar perusahaan tersebut dapat
bertahan hidup atau bahkan lebih berkembang lagi.

Keberhasilan sistem perusahaan di masa depan akan banyak tergantung
kepada kemampuan perusahaan menyajikan produk-produk yang menarik,
kompetitif dan memberikan kualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Inovasi produk harus menjadi strategi prioritas bagi perusahaan, sebab inovasi
memiliki peran penting di tengah pasar yang kompetitif, karena itu suatu
prusahaan  harus dapat terus melakukan inovasi-inovasi baru.4 Oleh karena itu
pengembangan produk sangatlah penting bagi perusahaan agar dapat tetap
bertahan.
Tujuan pengembangan produk baru
Suatu perusahaan yang melakukan pengembangan terhadap
produknya terlebih dahulu harus menyadari apa tujuan dilakukannya
pengembangan tersebut dan bagaimana proses pengembangan produk
tersebut dilaksanakan sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Untuk memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan
yang ditingkatkan suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah
produk-produk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu
pemasaran dan inovasi produk. Produk baru secara keseluruhan, misalnya
produk baru di rancang untuk menjaga posisi perusahaan dalam pangsa
pasar, atau untuk menjaga posisi perusahaan untuk mengembalikan investasi
disaat merintis posisi dalam pasar baru, sehingga dapat dikatakan bahwa
tujuan pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Umumnya tujuan yang ingin di capai dari penciptaan produk baru
adalah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan
sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari
pada produk sebelumnya.
b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada,
yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis
kepuasan yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk
yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada.

Tahap-tahap pengembangan produk baru
Program pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan pada
dasarnya adalah untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan demikian, para eksekutif puncak, khususnya
yangberhubungan dengan program ini, dituntut haruslah benar-benar
mengembangkan dan mengelola produknya dengan sebaik mungkin. Untuk
mencapai hal itu, perusahaan tentuharus mengikuti langkah-langkah dari
pengembangan produk ini secara sistematis. 7 Tahap proses pengembangan
produk:

a. Gagasan produk
Pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi
produk-produk baru. Para manajer puncak harus mendefinisikan produk
dan pasar yang ingin ditekankanya menyatakan tujuan produk baru itu.
Merek juga harus menyatakan berapa banyak usaha yang harus dicurahkan untuk mengembangkan produk terobosan, memodifikasi produk lama dan
meniru produk pesaing.

b. Penyaringan
Tahap ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk
yang tidak berhubungan dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para
perwakilan dari pemasaran, teknis dan produksi harus memberikan input
pada tahap ini.

c. Pengujian konsep
Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk
mendaptkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga. Gagasan
yang telah melewati tahap penyaringan kemudian dilanjutkan dengan
membuat konsep serta dilanjutkan dengan mengembangkan konsep produk
tersebut. Pada dasarnya konsumen tidak membeli gagasan dari suatu
produk melainkan konsep dari produk tesebut. Dari berbagai konsep
produk yang ada kemudian dilakukan pengujian yang pada akhirnya di
pilih konsep produk yang paling tepat.

d. Analisis bisnis
Setelah mengumpulkan opini konsumen, Adapun cara mengevaluasi
usulan dengan cara membuat suatu perkiraan tentang tingkat penjualan,
biaya produksi, dan keuntungan yang diharapkan sesuai dengan sasaran
peruahaan. Analisis usaha biasanya selalu berubah-ubah dalam melakukan
perbaikan, jika didapatkan informasi yang baru, sehingga perkiraan yang
dibuat semakin mendekati kebenaran.

e. Pengembangan prototipe
Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi profitabilitas produk.
Bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat prototipe.
Prototipe ini dapat menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukan
peralatan dan pengembangan komponen yang ekstensif.

f. Pengujian produk dan uji pemasaran.
Dengan menggunakan hal-hal yang dipelajari dari prototipe,
perusahaan menjalankan produksi yang terbatas. Kemudian perusahaan
dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah produknya memenuhi
persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual pada daerah yang
terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus ditetapkan
untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.

g. Komersialisasi
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi
dan pemasaran berskala penuh. Komersialisasi yang bertahap, yang
bertujuan menyebarkan produk tersebut ke daerah yang semakin luas,
mencegah ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada
kemampuan produksi awal. Sebaiknya, keterlambatan dalam
komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan lain untuk
mengeluarkan produk saingan.


Sedangkan menurut Philip Kotler Tahap-tahap pengembangan produk ada 
8 diantaranya:
a. Lahirnya Gagasan (Idea Generation)
b. Penyaringan Ide (Idea Screening)
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)
e. Analisis bisnis (Business Analysis)
f. Pengembangan produk (Product Development)
g. Pengujian pasar (Market Testing)
h. Komersialisasi (Commercialization)
Dari dua pendapat di atas, tahap yang di gunakan cenderung sama,
akan tetapi di dalam bukunya Phillip Kotler terdapat 8 tahap pengembangan
produk dan pada bukunya Ricky W. Griffin terdapat 7 pengembangan produk,
perbedaanya terdapat pada Pengembangan strategi pemasaran (Marketing
Strategi Developmen). Pada tahap ini perusahaan melakukan pengembangan
perencanaan strategi, dimana strategi pemasaran lebih dahulu mengalami
penyaringan. 
Continue reading Strategi Pengembangan Produk

Perancangan Suatu Produk

Perencanaan Produksi Yang Tepat, Bagaimana Caranya?



Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting dalam manajemen perusahaan. Dengan melakukan perencanaan yang tepat pada proses produksi maka dapat menimbulkan efisiensi yang tinggi dan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan kurang mampu melakukan perencanaan produksi dengan baik maka akan menimbulkan suatu keterlambatan supply dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi tinggi. Perencanaan produksi pada dasarnya berkaitan dengan kapasitas produksi, sumber daya yang tersedia mulai dari hal material, peralatan pendukung, dan lain sebagainya. Dimana dalam melakukan perencanaan produksi sebaiknya dilakukan berdasarkan hasil analisa dari permintaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Lalu bagaimana cara melakukan perencanaan produksi yang tepat? Berikut adalah uraian terkait hal tersebut:

1. Melakukan routing

Dalam perencanaan produksi, hal yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan routing. Routing sendiri merupakan proses penentuan jalur atau rute pekerjaan dan urutan operasi. Di dalam proses routing terdapat beberapa hal yang diperhatikan seperti kuantitas, kualitas produk, sumber daya manusia, mesin, bahan, jenis, jumlah dan urutan operasi manufaktur, tempat produksi, dan lain sebagainya. Dimana dapat dikatakan pada proses routing ini adalah proses untuk menentukan apa, berapa banyak, bagaimana, dan dimana untuk menghasilkan suatu produk. Proses routing dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang ada dalam suatu bisnis untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Selain itu demgan melakukan routing dapat memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Hal ini dapat membuat proses perencanaan produksi menjadi tepat dan efisien karena sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal.

2. Melakukan penjadwalan

Melakukan penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi. Penjadwalan ini berkaitan dengan berbagai hal seperti memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan, mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas, memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk setiap operasi. Sehingga dengan melakukan penjadwalan dapat membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu dalam menjalankan bisnis yang akan membuat perencanaan produksi lebih terkontrol.

3. Melakukan Dispatching

Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi yang merupakan suatu tindakan, melakukan atau tahap implementasi. Proses dispatching ini meliputi berbagai hal seperti bahan, alat, perlengkapan, dan hal lain yang diperlukan untuk produksi. Selain itu ada perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan. Melakukan proses sesuai dengan catatan atau aturan yang ada dan menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu. Kemudian mengontrol proses perencanaan produk apakah sudah sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari beberapa cara dalam melakukan proses perencanaan produksi di atas sebenarnya dapat dilakukan dengan tepat dan berhasil karena beberapa faktor yang mendukung. Faktor tersebut seperti fasilitas dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut apakah memadai apa tidak untuk melakukan proses produksi sesuai dengan yang direncanaakan. Selanjutnya terkait ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam jumlah dan waktu yang tepat dalam proses produksi. Selain itu sumber daya manusia yang ada apakah memiliki kinerja yang berkualitas apa tidak. Proses dan sistem produksi apakah sudah terbukti valid atau belum dan apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum. Kemudian apakah sudah memiliki sistem manajemen produksi yang baik apa belum dan berkaitan dengan forecast acuracy serta sistem maintenance perusahaan apakah sudah dilakukan dengan baik atau belum.
Kemudian dari cara dan faktor yang mempengaruhi perencanaan produksi yang tepat di atas dapat dikatakan bahwa dalam menjalankan bisnis penting untuk memiliki sebuah strategi bisnis. Hal itu dikarenakan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat produk yang diproduksi tidak dapat terjual dengan baik dan terjadi penumpukan stok produk dalam perusahaan. Tentunya hal itu tidak diinginkan oleh pelaku bisnis yang menginginkan kesuksesan dalam berbisnis sehingga anda harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang. Semoga bermanfaat.

Setelah merancang produk yang akan kita pasarkan, selanjutnya adalah ke tahap Pengembangan Produk.

Sekian untuk artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian -^
Continue reading Perancangan Suatu Produk

Analisis Produk

Pentingnya Analisis Kebutuhan Produk





Analisis pasar merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam hal perencanaan pemasaran sebuah produk. Dengan melakukan analisis pasar, diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualan dan keuntungan perusahaan. Secara lebih jauh lagi, analisis pasar perlu dilakukan untuk menemukan peluang bisnis dan potensi yang bisa dimanfaatkan.

Analisis pasar merupakan hal paling penting yang tidak boleh dilewatkan untuk menentukan pasar baru. Hasil dari analisis pasar tersebut nantinya yang akan bermanfaat untuk mengetahui potensi bisnis yang ada dan berapa lama suatu bisnis dapat bertahan. Berikut saya berikan beberapa langkah mudah melakukan analisis pasar yang bisa Anda coba.

1.Menentukan Pasar Relevan (Relevant Market)

Langkah atau tahapan pertama yang harus dilakukan dalam analisis pasar yaitu menentukan pasar yang relevan. Pasar relevan merupakan serangkaian produk atau jasa di dalam struktur pasar produk total (total product market) yang dinilai pihak manajemen sangat penting dan strategis. Penentuan pasar relevan meliputi dua langkah pokok. Yang pertama, manajemen berusaha menggambarkan dan mendefinisikan pasarnya terlebih dahulu. Dan yang kedua, manajemen menggambarkan struktur pasar-produk beserta batas-batas pasar relevan.

2.Menganalisis Permintaan Primer untuk Pasar Relevan

Langkah yang kedua dalam analisis pasar yaitu menganalisis permintaan primer untuk pasar relevan. Permintaan primer ini mencakup permintaan pada level kelas produk (product class level). Di dalam langkah yang kedua ini, manajemen harus berusaha menggambarkan profil atau karakteristik pembeli dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian untuk semua merk dan produk dalam pasar relevan. Dengan kata lain, manajemen harus berupaya mendiagnosis siapa pembeli dan non-pembeli dalam pasar relevan dan mengapa mereka membeli atau tidak membeli sebuah produk.

3. Menganalisis Permintaan Selektif Dalam Pasar Relevan

Dalam melakukan langkah-langkah analisis pasar, permintaan selektif adalah permintaan terhadap suatu merk atau pemasok spesifik dalam pasar relevan. Dalam menganalisis permintaan selektif, manajemen lebih berfokus pada pemahaman atas pilihan merk atau pemasok di dalam pasar relevan. Untuk memeriksa perbedaan-perbedaan, kebiasaan-kebiasaan para pembeli dan pola pembeliannya, maka pihak manajemen pemasaran harus menerapkan strategi segmentasi pasar. Diantaranya adalah melakukan identifikasi tipe proses keputusan, dan identifikasi atribut determinan.

4. Menilai Persaingan

Pihak manajemen harus menilai produk/mereknya dibandingkan dengan tawaran dari pesaingnya. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mendapatkan informasi penting mengenai pesaing adalah melalui competitive intelligence.

5. Mengidentifikasi Pasar Sasaran Potensial


Langkah terakhir yang harus Anda lakukan dalam analisis pasar yaitu mengidentifikasi pasar sasaran. Tujuan akhir dari tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi peluang terbaik guna menciptakan pelanggan yang puas dan loyal.

Setelah menganalisis produk yang akan kita pasarkan, selanjutnya adalah ke tahap Perancangan Produk.

Sekian untuk artikel kali ini, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian -^
Continue reading Analisis Produk

Kewiraushaan Untuk Pemula

Pembelajaran Kewirausahaan Untuk Pemula





Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke dan akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.

Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”.


Untuk kedepannya saya akan membahas beberapa hal hal dasar mengenai,
  • Analisis Kebutuhan Produk
  • Perancangan Produk
  • Pengembangan Produk
  • Uji Produk
  • Evaluasi Produk
  • Promosi Produk
Untuk selengkapnya silahkan kunjungi artikel berikut,
1.Analisis Kebutuhan Produk
2.Perancangan Produk
3.Pengembangan Produk
4.Uji Produk
5.Evaluasi Produk
6.Promosi Produk

Continue reading Kewiraushaan Untuk Pemula