Kamis, 20 Februari 2020

Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan Suatu Produk



Pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan
konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk
dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan

Pengembangan produk ini sendiri bukanlah hal yang mudah, karena
dalam pengembangan produk itu sendiri terdapat banyak hambatan baik itu
dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan. Tidak sedikit perusahaan
yang mengalami kegagalan dalam mengembangan produknya yang
disebabkan karena perusahaan tersebut tidak dapat memecahkan hambatan
hambatan itu.

Kegagalan ini akan mengakibatkan perusahaan tidak berkembang
dalam hal produk yang selanjutnya perusahaan akan tampil dengan produk
yang lama yang kemungkinan besar sudah mengalami kejenuhan di pasar,
karena perusahaan tampil dengan produk lama, maka perusahaan tidak dapat
bersaing dengan pesaingnya yang telah mampu mengembangkan produknya.
Setiap perusahaan menghendaki adanya inovasi dan pengembangan produk,
yang akhirnya menjadi suatu keharusan agar perusahaan tersebut dapat
bertahan hidup atau bahkan lebih berkembang lagi.

Keberhasilan sistem perusahaan di masa depan akan banyak tergantung
kepada kemampuan perusahaan menyajikan produk-produk yang menarik,
kompetitif dan memberikan kualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Inovasi produk harus menjadi strategi prioritas bagi perusahaan, sebab inovasi
memiliki peran penting di tengah pasar yang kompetitif, karena itu suatu
prusahaan  harus dapat terus melakukan inovasi-inovasi baru.4 Oleh karena itu
pengembangan produk sangatlah penting bagi perusahaan agar dapat tetap
bertahan.
Tujuan pengembangan produk baru
Suatu perusahaan yang melakukan pengembangan terhadap
produknya terlebih dahulu harus menyadari apa tujuan dilakukannya
pengembangan tersebut dan bagaimana proses pengembangan produk
tersebut dilaksanakan sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Untuk memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan
yang ditingkatkan suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah
produk-produk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu
pemasaran dan inovasi produk. Produk baru secara keseluruhan, misalnya
produk baru di rancang untuk menjaga posisi perusahaan dalam pangsa
pasar, atau untuk menjaga posisi perusahaan untuk mengembalikan investasi
disaat merintis posisi dalam pasar baru, sehingga dapat dikatakan bahwa
tujuan pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan.

Umumnya tujuan yang ingin di capai dari penciptaan produk baru
adalah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan
sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari
pada produk sebelumnya.
b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada,
yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis
kepuasan yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk
yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada.

Tahap-tahap pengembangan produk baru
Program pengembangan produk yang dilakukan oleh perusahaan pada
dasarnya adalah untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Dengan demikian, para eksekutif puncak, khususnya
yangberhubungan dengan program ini, dituntut haruslah benar-benar
mengembangkan dan mengelola produknya dengan sebaik mungkin. Untuk
mencapai hal itu, perusahaan tentuharus mengikuti langkah-langkah dari
pengembangan produk ini secara sistematis. 7 Tahap proses pengembangan
produk:

a. Gagasan produk
Pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi
produk-produk baru. Para manajer puncak harus mendefinisikan produk
dan pasar yang ingin ditekankanya menyatakan tujuan produk baru itu.
Merek juga harus menyatakan berapa banyak usaha yang harus dicurahkan untuk mengembangkan produk terobosan, memodifikasi produk lama dan
meniru produk pesaing.

b. Penyaringan
Tahap ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk
yang tidak berhubungan dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para
perwakilan dari pemasaran, teknis dan produksi harus memberikan input
pada tahap ini.

c. Pengujian konsep
Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk
mendaptkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga. Gagasan
yang telah melewati tahap penyaringan kemudian dilanjutkan dengan
membuat konsep serta dilanjutkan dengan mengembangkan konsep produk
tersebut. Pada dasarnya konsumen tidak membeli gagasan dari suatu
produk melainkan konsep dari produk tesebut. Dari berbagai konsep
produk yang ada kemudian dilakukan pengujian yang pada akhirnya di
pilih konsep produk yang paling tepat.

d. Analisis bisnis
Setelah mengumpulkan opini konsumen, Adapun cara mengevaluasi
usulan dengan cara membuat suatu perkiraan tentang tingkat penjualan,
biaya produksi, dan keuntungan yang diharapkan sesuai dengan sasaran
peruahaan. Analisis usaha biasanya selalu berubah-ubah dalam melakukan
perbaikan, jika didapatkan informasi yang baru, sehingga perkiraan yang
dibuat semakin mendekati kebenaran.

e. Pengembangan prototipe
Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi profitabilitas produk.
Bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat prototipe.
Prototipe ini dapat menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukan
peralatan dan pengembangan komponen yang ekstensif.

f. Pengujian produk dan uji pemasaran.
Dengan menggunakan hal-hal yang dipelajari dari prototipe,
perusahaan menjalankan produksi yang terbatas. Kemudian perusahaan
dapat menguji produk tersebut untuk melihat apakah produknya memenuhi
persyaratan kinerja. Jika ya, maka produknya akan dijual pada daerah yang
terbatas. Karena kampanye promosi dan saluran distribusi harus ditetapkan
untuk uji pasar, tahap ini menjadi cukup mahal.

g. Komersialisasi
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi
dan pemasaran berskala penuh. Komersialisasi yang bertahap, yang
bertujuan menyebarkan produk tersebut ke daerah yang semakin luas,
mencegah ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi pada
kemampuan produksi awal. Sebaiknya, keterlambatan dalam
komersialisasi dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan lain untuk
mengeluarkan produk saingan.


Sedangkan menurut Philip Kotler Tahap-tahap pengembangan produk ada 
8 diantaranya:
a. Lahirnya Gagasan (Idea Generation)
b. Penyaringan Ide (Idea Screening)
c. Pengembangan dan pengujian konsep
d. Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)
e. Analisis bisnis (Business Analysis)
f. Pengembangan produk (Product Development)
g. Pengujian pasar (Market Testing)
h. Komersialisasi (Commercialization)
Dari dua pendapat di atas, tahap yang di gunakan cenderung sama,
akan tetapi di dalam bukunya Phillip Kotler terdapat 8 tahap pengembangan
produk dan pada bukunya Ricky W. Griffin terdapat 7 pengembangan produk,
perbedaanya terdapat pada Pengembangan strategi pemasaran (Marketing
Strategi Developmen). Pada tahap ini perusahaan melakukan pengembangan
perencanaan strategi, dimana strategi pemasaran lebih dahulu mengalami
penyaringan. 

0 komentar:

Posting Komentar